Pemilihan benih ikan lele
|
benih ikan lele
|
Kami menyarankan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi.
Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT
mengembangkan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang
saat ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.
Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan
pembenihan ikan lele sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan
baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele.
a. Syarat benih unggul
Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri
benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka
dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya
normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika
ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan
renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang
sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan
berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu
pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar
9-12 ekor per kilogram.
b. Cara menebar benih
Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu.
Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam.
Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih
dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan
biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah
stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor
per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi
jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari
40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa
menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian
kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai
ketinggian air yang ideal.
Menentukan kapasitas kolam
Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele
secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang
dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan adalah
200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4
meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor,
maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.
Pakan untuk budidaya ikan lele
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada
banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang
baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR)
lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding
pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas
pakan.
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan
pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan
pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif.
a. Pemberian pakan utama
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung
protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele
adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%),
vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi
dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih
mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap
harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya,
ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5%
bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu
timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu
menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari
bobot tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan.
Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang
masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang,
sore dan malam hari.
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si
pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan
lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat
malas untuk menyantapnya.
b. Pemberian pakan tambahan
Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan
tambahan. Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya
pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan
pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari
laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam
penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas
tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih
dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan
daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam
bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele,
jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat
kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan,
ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih
kecil.
informasi lebih lanjut hub bagian penjualan
08788 278 3595
WhatsApp / Line / BBM pin: 523DBC16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar